Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Solo terus menghadirkan cerita menarik. Salah satunya terlihat di SD Negeri Serengan 1 Surakarta, di mana program MBG dikemas secara kreatif dengan memberi ruang bagi siswa untuk ikut menentukan menu makanan yang disajikan.
Berbeda dengan anggapan bahwa makanan bergizi identik dengan menu yang kaku dan kurang menarik, MBG di SDN Serengan 1 justru dibuat lebih fleksibel dan ramah selera anak. Para siswa diberi kesempatan untuk mengajukan menu favorit mereka, mulai dari spaghetti, ayam bakar, hingga ayam geprek.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Danukusuman, Gunawan, mengatakan pihaknya terbuka terhadap aspirasi anak-anak selama tetap sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan.
“Kami memberikan ruang kepada anak-anak untuk menyampaikan menu yang mereka sukai. Tapi tentu tetap melalui pembahasan bersama ahli gizi agar kandungan nutrisinya seimbang dan aman untuk dikonsumsi,” jelas Gunawan.
Ia mencontohkan menu yang disajikan pada Kamis pagi lalu, yakni nasi kuning, ayam serundeng, kering tempe, buncis krispi, serta buah kelengkeng. Menu tersebut disambut antusias para siswa dan habis tanpa sisa.
Pendekatan ini terbukti berdampak positif. Selain meningkatkan selera makan anak, metode menu berbasis preferensi siswa juga mampu menekan potensi pemborosan makanan. Abira dan Jose, siswa kelas IV, mengaku makanan MBG selalu habis mereka santap meski sudah sempat sarapan di rumah.
“Enak banget, jadi tetap habis,” kata mereka kompak.
Tak hanya siswa, para orang tua murid pun merasakan manfaat langsung dari program ini. Kepala SDN Serengan 1 Surakarta, Hendrayani, menyampaikan bahwa MBG sangat membantu keluarga, terutama dalam memastikan asupan gizi anak terpenuhi setiap hari.
“Anak-anak jadi kenyang dan gizinya terjamin. Orang tua juga terbantu karena uang jajan bisa dialihkan untuk kebutuhan lain atau ditabung,” ujarnya.
Menurut Hendrayani, suasana sekolah juga terasa lebih hidup. Anak-anak tampak antusias menunggu waktu makan siang dan mengikuti kegiatan belajar dengan lebih bersemangat.
“Kalau perut kenyang dan hati senang, anak-anak lebih fokus belajar,” tambahnya.
Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis dengan pendekatan yang ramah anak ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah lain. Selain mendukung tumbuh kembang siswa, MBG juga menjadi sarana edukasi tentang pola makan sehat sejak usia dini.



































