Tujuan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan
Gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan diluncurkan pada Maret 2023. Kebijakan ini memiliki tujuan untuk mengatasi miskonsepsi tentang kemampuan yang dibangun anak di PAUD.
Lewat kebijakan ini, Kemendikbudristek berupaya meluruskan kekeliruan tentang model tes calistung untuk masuk SD. Hasil studi Kemendikbudristek menilai model tes calistung tidak efektif sebagai syarat masuk SD.
Penguatan kebijakan ini telah diatur dalam Surat Edaran Nomor 0759/C/HK.04.01/2023 yang mengatur tentang Penguatan Transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar Kelas Awal.
“Kemendikbudristek berkomitmen untuk mewujudkan penguatan gerakan ini agar pelaksanaannya berhasil, baik di tingkat pusat, daerah, sampai ke satuan pendidikan dan orang tua/masyarakat,” ujar Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi.
Target Perubahan di Tahun Ajaran Baru
Plt Direktur PAUD, Komalasari mengatakan ada tiga target perubahan setelah diluncurkannya gerakan Merdeka Belajar Episode ke-24 ini. Target tersebut antara lain menghilangkan tes calistung dalam masa penerimaan siswa baru, menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), penerapan sistem pembelajaran yang menyenangkan untuk membangun kemampuan fondasi.
Menurut Komalasari, tiga target tersebut dirumuskan untuk mengatasi kesalahpahaman tentang kemampuan calistung. Ia berharap kemampuan fondasi yang utuh dapat menjadi dasar bagi siswa berlanjut ke kelas awal SD.
Komalasari mengungkap gerakan transisi ini telah diimplementasikan oleh lebih dari 502 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Langkah ini telah dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 0759/C/HK.04.01/2023 yang mengatur tentang penguatan transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar Kelas Awal.
“Saya menyoroti pentingnya menjaga momentum ini, sehingga gerakan yang kita usung secara gotong royong dapat memberikan dampak yang lebih masif, konstruktif, dan berkesinambungan, menyebar ke berbagai satuan pendidikan,” ujar Komalasari.