Indarwati Komariah, guru SMPN 4 Bekasi, membagikan pengalamannya saat menggunakan Papan Interaktif Digital dalam proses belajar mengajar. Ia menyebutkan bahwa antusiasme siswa meningkat drastis sejak perangkat tersebut digunakan di kelas. Bahkan siswa yang biasanya pasif kini mulai berani berpartisipasi, maju ke depan, menulis, serta mencoba berbagai fitur yang tersedia. Menurutnya, suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.
“Tidak hanya guru, para siswa pun merasakan langsung manfaat pembelajaran digital,” ujarnya.
Hal ini diamini oleh Naufal Rakha Mahrdika, siswa kelas IX SMPN 4 Bekasi. Ia mengaku lebih cepat memahami materi sejak Interactive Flat Panel (IFP) digunakan, terutama dalam mata pelajaran Matematika dan IPA yang membutuhkan visualisasi.
Senada dengan itu, Nefeza Ayasha Umbara, siswa kelas IX lainnya, juga merasakan manfaat besar dari penggunaan Papan Interaktif Digital di kelas. Ia menilai tampilan visual yang jelas dan fitur interaktif membuat pembelajaran lebih mudah dipahami serta meningkatkan motivasinya untuk belajar.
Dengan hadirnya teknologi pembelajaran digital ini, baik guru maupun siswa sepakat bahwa suasana belajar di SMPN 4 Bekasi kini menjadi lebih hidup, efektif, dan bermakna.
Pengalaman para guru dan siswa ini menunjukkan bahwa digitalisasi pembelajaran bukan sekadar penyediaan perangkat, tetapi perubahan budaya belajar. Dengan hadirnya Panel Interaktif Digital di sekolah-sekolah, anak-anak Indonesia kini memiliki pengalaman belajar yang lebih setara, kreatif, dan menyenangkan, sebuah langkah penting menuju masa depan pendidikan yang lebih maju dan inklusif.





































