Kemendikbudristek terus berupaya mendorong masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kemampuan literasi. Mendikburistek Nadiem Makarim mengatakan peningkatan angka melek aksara saat ini sudah mencapai 99 persen. Hal tersebut dianggap bisa menjadi modal penting untuk melangkah ke tahap selanjutnya.
Kemendikbudristek terus berupaya mendorong masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kemampuan literasi.
Pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Kamis (8/9/2022), Mendikbudristek @nadiemmakarim mengatakan peningkatan angka melek aksara saat ini sudah mencapai 99 persen. Hal tersebut dianggap bisa menjadi modal penting untuk melangkah ke tahap selanjutnya.
Ia menambahkan, literasi merupakan salah satu bagian penting dalam program Merdeka Belajar, di mana peningkatan kompetensi literasi dan numerasi menjadi fokus dalam program tersebut.
Untuk itu Kemendikbudristek telah melakukan terobosan dalam bentuk Asesmen Nasional (AN) yang tidak lagi menentukan kelulusan, tetapi sebagai alat evaluasi dalam pemenuhan kompetensi siswa di bidang literasi dan numerasi.
“Hasil AN 2021 menunjukkan hanya sekitar 43 persen pelajar yang memenuhi standar minimum untuk literasi. Temuan itu menunjukkan bahwa kita harus mendorong inisiatif-inisiatif yang berfokus pada peningkatan kemampuan literasi,” ujarnya.
Untuk itu, Mendikbudristek mengajak para pemangku kepentingan agar bersama membantu mendorong peningkatan kompetensi literasi.
Penerapan Kurikulum Merdeka menjadi salah satu opsi yang dapat diambil. Materi pelajaran yang lebih sederhana namun mendalam ini tidak lagi mengarah ke dalam bentuk hafalan.
Peserta didik didorong untuk lebih banyak menggali informasi, referensi, hingga membandingkan bermacam sumber bacaan.
Menurut Mendikbudristek, Kurikulum Merdeka dengan penyederhanaan materi dan lebih berfokus pada esensi pembelajaran telah diterapkan dan berdampak luar biasa pada peningkatan kompetensi literasi.