KEBUMEN โ Upaya mencegah pemborosan makanan dilakukan oleh sejumlah guru di SMAN 1 Kebumen dengan memanfaatkan sisa menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak habis dikonsumsi siswa. Sisa makanan tersebut dikumpulkan dan diolah kembali agar memiliki nilai manfaat, salah satunya sebagai pakan ternak.
Inisiatif ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus menghindari makanan terbuang sia-sia. Para guru tak canggung mengumpulkan bekas makanan siswa usai jam makan, kemudian memilahnya sebelum dimanfaatkan kembali.
Salah satu guru yang rutin melakukan kegiatan tersebut adalah Slamet Riyadi, guru olahraga di SMAN 1 Kebumen. Hampir setiap hari, ia mengumpulkan sisa menu MBG dari 1.081 porsi makanan yang disajikan kepada siswa di sekolah tersebut.
Dengan telaten, Slamet membuka satu per satu ompreng berisi sisa santapan siswa. Setelah terkumpul, sisa makanan itu dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk kemudian dibawa pulang dan digunakan sebagai pakan ternak.
โTidak mesti dapatnya. Sehari bisa dua plastik nasi bekas,โ jelas Slamet Riyadi saat ditemui.
Menurutnya, pemanfaatan sisa makanan ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi karena dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan ternak di rumah. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengelola sisa makanan secara bijak.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi peserta didik. Meski demikian, Slamet menilai pengelolaan sisa makanan tetap perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan pemborosan.
Aksi sederhana ini pun mendapat apresiasi dari lingkungan sekolah karena dinilai mencerminkan sikap peduli, kreatif, dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengelola sisa makanan secara lebih bermanfaat dan ramah lingkungan.









































