💛 1. Jelaskan Aturan dengan Bahasa yang Lembut dan Jelas
Gunakan kalimat sederhana dan suara tenang. Anak akan lebih mudah memahami jika ia merasa aman dan dihargai.
Contoh: “Kalau main, setelah itu kita rapikan lagi ya, supaya kamarnya tetap rapi.”
🧩 2. Berikan Alasan di Balik Aturan
Anak perlu tahu mengapa sebuah aturan dibuat, bukan hanya apa yang harus dilakukan.
Contoh: “Kita cuci tangan sebelum makan supaya tubuh tetap sehat dan tidak sakit perut.”
🌟 3. Terapkan Konsistensi
Anak belajar dari pengulangan. Jika aturan berubah-ubah, anak jadi bingung dan cenderung melanggar.
Tetap berpegang pada aturan yang sama setiap hari agar anak paham mana yang boleh dan tidak.
🤝 4. Libatkan Anak dalam Membuat Aturan
Saat anak ikut menentukan aturan, ia merasa memiliki tanggung jawab terhadapnya.
Contoh: “Menurut kamu, biar pagi nggak terlambat sekolah, kita sebaiknya tidur jam berapa?”
💬 5. Gunakan Nada Tegas tapi Tidak Marah
Tegas berbeda dengan membentak. Tegas berarti menatap mata anak, berbicara mantap, tapi tanpa emosi berlebihan.
Contoh: “Mama tahu kamu ingin main, tapi sekarang waktunya belajar dulu. Setelah itu boleh bermain lagi.”
💖 6. Berikan Pujian Saat Anak Taat Aturan
Apresiasi kecil membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk mengulangi perilaku baiknya.
“Wah, kamu hebat ya, sudah ingat cuci tangan sebelum makan!”
🪞 7. Jadilah Contoh Nyata
Anak meniru lebih cepat daripada mendengar nasihat. Jika orang tua juga menaati aturan, anak akan mengikutinya tanpa perlu dibentak.
	    	





















		    











