Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka akses pemanfaatan fasilitas riset secara gratis bagi mahasiswa jenjang sarjana (S-1) dan pascasarjana (S-2 dan S-3) yang melakukan riset mandiri. Kebijakan ini diambil sebagai upaya mendukung pengembangan talenta riset di perguruan tinggi sekaligus memperkuat ekosistem penelitian nasional.
Kepala BRIN Arif Satria menyampaikan bahwa kebijakan tersebut merupakan bentuk komitmen BRIN untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi mahasiswa dalam memanfaatkan infrastruktur riset nasional. Selama ini, sebagian fasilitas riset BRIN hanya dapat diakses melalui skema berbayar atau kerja sama tertentu.
โDengan kebijakan ini, mahasiswa S-1, S-2, hingga S-3 dapat lebih leluasa menggunakan fasilitas riset BRIN untuk mendukung kegiatan penelitian mereka,โ ujar Arif Satria.
Ia menambahkan, kolaborasi yang lebih intens antara BRIN dan perguruan tinggi diharapkan mampu mendorong lahirnya riset-riset berkualitas, aplikatif, dan inovatif. Melalui pemanfaatan fasilitas riset yang lebih terbuka, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman penelitian yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi pada penguatan kapasitas riset nasional.
Selain membuka akses bagi mahasiswa, BRIN juga menargetkan lahirnya berbagai inovasi strategis dari kegiatan riset internal. Hingga saat ini, BRIN telah menerima 120 paparan potensi inovasi dari para peneliti.
Ke depan, BRIN berencana melibatkan perguruan tinggi dengan kapasitas riset unggul melalui skema pendanaan khusus. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara lembaga riset dan perguruan tinggi, sekaligus mempercepat hilirisasi hasil riset yang berdampak nyata bagi masyarakat dan pembangunan nasional.











































